Mewaspadai Modus Penipuan

Posted by Pakdezaki on Agustus 07, 2015 in #JustInfo,

Masa Ramadhan yang baru lewat, menjadi penanda kurang menyenangkan bagi seorang teman saya, sebut saja Lilik. Dia tertipu seseorang yang menelpon ke nomer ponselnya dan minta ditransfer sejumlah uang. Katanya, ia lagi di kantor Bea Cukai, mengurus pajak masuk dari barang elektronik yang dibelinya dari luar negeri.

Qodarullah, orang yang menelpon ini mulanya tidak menyebutkan nama sama sekali siapa dirinya. Cuma karena mungkin setengah terhipnotis, atau memang sudah familiar dengan suara si penelpon, Lilik langsung saja maen tembak, "Amir ya?".

Merasa umpan sudah dimakan oleh calon korban, maka penipu ini langsung saja bermain sebagai Amir. Dan modus pun terjadi. Dengan sangat meyakinkan, si penipu ini minta ditransfer uang sebesar Rp.3 juta ke rekening atas nama perempuan. Karena nelponnya malam, Lilik sebenarnya sudah beralasan, besok saja transfernya. Via ATM.

Mungkin sudah berpengalaman, Amir gadungan pun berhasil membuat Lilik percaya bahkan mengajari pula bagaimana menransfer via SMS Banking. Padahal seumur-umur, Lilik tidak pernah berhasil yang namanya pakai SMS banking. Namun malam itu, qadarullah bisa dan lancar. Maka, uang Rp.3 juta pun berpindah rekening.

Semalaman, Lilik mulai gelisah dan mikir. Ada yang aneh. Mengapa urusan transfer uang tadi kok mudah sekali. "Jangan-jangan saya sudah tertipu", bathinnya.

Pagi-pagi benar, ia pun menelpon Amir temannya via nomor yang ada di dalam phonebook ponselnya. Dan benar saja, saat dikonfirmasi Amir yang asli ini tidak ada merasa menghubungi apalagi sampai minta transfer.

Lilik pun lemas..

Modus penipuan
Semakin hari, modus penipuan semakin canggih dan semakin lihai saja dalam mengelabui para korbannya. Semua kanal rasanya sudah menjadi pintu kesempatan bagi sang penipu untuk menjalankan aksinya. Mulai dari SMS Blast, Telpon, Chatting, Broadcast, marketplace macam OLX hingga ke dalam ruang ATM sendiri.


Hampir-hampir tidak ada ruang aman untuk sekedar mencantumkan nomor telpon atau bertransaksi di dunia mobile dan online. Simak saja setiap hari. Baik di koran maupun di timeline sosial media, selalu saja ada korban-korban penipuan yang berjatuhan.

Ada yang tertipu dengan modus yang sama. Ada pula yang terjerat dengan modus baru. Dibutuhkan kewaspadaan bersama dalam mengantisipasi aksi penipuan tersebut. jangan sampai kita menjadi korban berikutnya.

Kabar baiknya, hampir setiap berita penipuan dishare oleh para netizen ke laman sosial media masing-masing. Dan kemudian akan menjadi viral. Untuk itu, sangat penting kiranya bagi kita jangan sampai ketinggalan untuk membaca kiriman dari teman-teman tersebut.

Paling tidak kita mengetahui 'tren' penipuan dan modus seperti apa yang kini tengah hangat. Bukan untuk inspirasi melakukan kejahatan serupa. Melainkan agar kita ngeh dan mampu melindungi diri pribadi, teman maupun keluarga dari aksi penipuan yang tidak kenal kasihan.

Oya, kabar baik lagi bisa disimak beberapa aksi penipuan dan modusnya melalui halaman link berikut ini : Penipuan Online

Semoga Bermanfaat!