Terima Kasih Electronic Solutions!
Tulisan berikut ini, bukanlah tulisan pesanan ataupun tulisan berbayar. Murni sebagai pemenuhan janji saya sendiri jika proses penggantian barang berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
Dan begini ceritanya.
Pasca memenangkan lomba blog yang diselenggarakan oleh Sodexo beberapa waktu yang lalu, kami pun berniat membelanjakan hadiahnya - berupa voucher belanja itu, beberapa barang kebutuhan rumah tangga - utamanya mesin cuci, yang qadarullah rusak.
Sehingga, kurang lebih selama dua minggu sejak kerusakan terjadi itu, kami kembali mencuci manual.
Bagi saya pribadi sih tidak masalah. Hitung-hitung olahraga demi mengingat lingkar perut yang semakin perkasa membumbung ke depan. Hadew..
Cuma ya, permasalahannya, saya tidak punya cukup waktu untuk melakukannya setiap hari. Mengingat bukan pakaian saya sendiri yang dicuci. Tapi juga ada pakaian istri dan anak-anak. Saya nggak malu menuliskannya di sini, karena saya memang sudah terbiasa mencuci sendiri sejak masa kost-kostan SMA dahulu.
Setelah dilakukan survey, harganya sama saja. Maka kami rencanakan untuk membeli di Electronic Solutions (ES) saja yang berada di lantai IV PS Palembang. Karena kasirnya tidak seramai di Carrefour.
Namun, berhubung hari sudah semakin siang, dan masih harus bekeliling mencari barang lain ditambah kaki rasanya sudah pegal-pegal karena survey tadi. Kami tunda pembeliannya. Soalnya terbetik juga di dalam hati, untuk mencoba membeli mesin cuci satu tabung full otomatis.
Selisih harga mesin cuci dua tabung merek Sharp incaran kami dengan mesin cuci satu tabung merek Samsung tersebut cuma terpaut 800 ribu saja. Namun karena minimnya pengetahuan, maka kami putuskan akan survey dulu secara online tentang kelebihan dan kekurangan antara kedua mesin itu.
Voila malamnya, hasil survey menunjukkan mesin cuci satu tabung full automatic tidak disarankan jika tidak mempunyai tandon air (tedmon) atau aliran air PAM 24 jam, seperti kami.
Akhirnya diputuskan untuk membeli mesin cuci semi otomatis dua tabung saja seperti sebelumnya.
Pilihan jatuh pada mesin cuci Sharp Dolphinwave ES-T1090 kapasitas 10 kg seharga sekian-sekian (Mendapat dua kali potongan lumayan..)
Saya pun membayar menggunakan Voucher Sodexo dan alhamdulillah diterima dengan baik, meskipun sang teller sempat kebingungan untuk menginputnya. Setelah membayar biaya pengiriman sebesar Rp.100.000, saya pun pulang. Dijanjikan barang akan diantar keesokan harinya Selasa (4/10/2016).
Selepas azan Zuhur, kiriman mesin cuci tiba di rumah. Singkat cerita, seusai serah terima unit barang dan sedikit penjelasan tentang cara menggunakan, mesin cuci tersebut sah menjadi penghuni baru di rumah mungil kami.
Istri sudah tidak sabar ingin mencoba. Apalagi tumpukan cucian selama tiga hari, sudah menunggu di dalam kamar mandi.
Kalau saya sih secara pribadi, tidak terlalu mempemasalahkan. Mengingat cacatnya di mata saya tidak terlalu fatal, Namun bagi istri saya yang pernah bekerja di sebuah pabrik elektronik, cacat seperti itu seharusnya tidak boleh lolos dan tidak boleh diteruskan re-worknya. Kami berdua sempat berdebat.
Namun, saya mengalah. Mungkin isteri saya benar. Toh nantinya mesin cuci itu akan dipakai bertahun-tahun, Jangan sampai, cacat itu akan menjadi initial cracking (cie.. sisa ilmu mechanical engineering masih tersisa di otak). Karena kerja mesin cuci itu akan cukup berat di waktu-waktu mendatang.
Sore itu juga, istri langsung menelpon ke bagian CS Electronic Solutions (ES) dan mengadukan kondisi barang yang diterima. Isteri saya minta diganti dengan unit yang baru.
Respons dari ES cukup bagus. Karena menjelang malam, kembali ada telpon yang masuk, sepertinya dari bagian gudang. Ia menjanjikan akan segera menjemput dan langsung mengirim barang pengganti secepatnya tanpa ada biaya tambahan.
Isteri juga menyampaikan jika mesin cuci itu sudah dipakai sekali untuk mencuci pakaian. Sang staf ES mengatakan tidak apa-apa, karena masih berada di dalam waktu 14 hari sejak waktu pembelian.
Saya sih masih panas dingin. Masak sih semudah itu? Karena khawatir saja, biasanya produsen kalau berurusan dengan konsumen suka bertele-tele dan mencari celah untuk menyalahkan konsumennya. Ataupun kalau diganti, bakal memakan waktu lama: untuk penjemputan barang reject, pemeriksaan hingga pengeluaran barang dari gudang.
Mereka cuma meninggalkan pesam "Jika ada masalah lagi, silahkan hubungi kantor saja lagi Pak".
Sangat cepat dan efisien.
Saya cukup salut. Mereka sepertinya tidak ingin mengambil resiko untuk berlama-lama menanggapi komplain dari konsumennya.
Dan seperti janji saya, maka saya pun menuliskan pengalaman ini sebagai apresiasi terhadap kecepatan kinerja dan respon yang diberikan. Terima Kasih Electronic Solutions atas layanan pengembalian barang Reject ini.
Saya kasih bintang lima! (*)
Dan begini ceritanya.
Pasca memenangkan lomba blog yang diselenggarakan oleh Sodexo beberapa waktu yang lalu, kami pun berniat membelanjakan hadiahnya - berupa voucher belanja itu, beberapa barang kebutuhan rumah tangga - utamanya mesin cuci, yang qadarullah rusak.
Sehingga, kurang lebih selama dua minggu sejak kerusakan terjadi itu, kami kembali mencuci manual.
Bagi saya pribadi sih tidak masalah. Hitung-hitung olahraga demi mengingat lingkar perut yang semakin perkasa membumbung ke depan. Hadew..
Cuma ya, permasalahannya, saya tidak punya cukup waktu untuk melakukannya setiap hari. Mengingat bukan pakaian saya sendiri yang dicuci. Tapi juga ada pakaian istri dan anak-anak. Saya nggak malu menuliskannya di sini, karena saya memang sudah terbiasa mencuci sendiri sejak masa kost-kostan SMA dahulu.
Survey Dulu
Lanjut lagi, Ahad (2/10/2016) kami pun survey ke beberapa merchant yang menerima pembayaran dengan menggunakan voucher belanja Sodexo. Hanya ada dua pilihan : Carrefour dan Electronic Solutions. Dan kebetulan, keduanya berada di mal yang sama, Palembang Square (PS).Setelah dilakukan survey, harganya sama saja. Maka kami rencanakan untuk membeli di Electronic Solutions (ES) saja yang berada di lantai IV PS Palembang. Karena kasirnya tidak seramai di Carrefour.
Namun, berhubung hari sudah semakin siang, dan masih harus bekeliling mencari barang lain ditambah kaki rasanya sudah pegal-pegal karena survey tadi. Kami tunda pembeliannya. Soalnya terbetik juga di dalam hati, untuk mencoba membeli mesin cuci satu tabung full otomatis.
Selisih harga mesin cuci dua tabung merek Sharp incaran kami dengan mesin cuci satu tabung merek Samsung tersebut cuma terpaut 800 ribu saja. Namun karena minimnya pengetahuan, maka kami putuskan akan survey dulu secara online tentang kelebihan dan kekurangan antara kedua mesin itu.
Voila malamnya, hasil survey menunjukkan mesin cuci satu tabung full automatic tidak disarankan jika tidak mempunyai tandon air (tedmon) atau aliran air PAM 24 jam, seperti kami.
Akhirnya diputuskan untuk membeli mesin cuci semi otomatis dua tabung saja seperti sebelumnya.
Akhirnya Beli Model Dua Tabung
Keesokan harinya Senin (3/10/2016), seusai "ngantor" pukul 16.30 saya pun menyambangi outlet Electronic Solutions di PS Palembang.Pilihan jatuh pada mesin cuci Sharp Dolphinwave ES-T1090 kapasitas 10 kg seharga sekian-sekian (Mendapat dua kali potongan lumayan..)
Kartu garansi |
Home Delivery Confirmation yang menjanjikan barang akan dikirim besoknya |
Selepas azan Zuhur, kiriman mesin cuci tiba di rumah. Singkat cerita, seusai serah terima unit barang dan sedikit penjelasan tentang cara menggunakan, mesin cuci tersebut sah menjadi penghuni baru di rumah mungil kami.
Istri sudah tidak sabar ingin mencoba. Apalagi tumpukan cucian selama tiga hari, sudah menunggu di dalam kamar mandi.
Oow, Barangnya Ada Cacat!
Nah, pada saat proses pengeringan itulah istri mendapatkan cacat pada bodi bagian dalam. Ada semacam kroak atau retakan. Kalau di mobil, mungkin semacam dempulan terhadap karat, namun dikerjakan secara tidak mulus. Isteri langsung manyun, rasanya kecewa dan merasa ditipu, karena dikirim barang terindikasi reject tersebut.Ini loh penampakan reject yang ada di bodi dalam pengeringnya |
Nih, gambar satu lagi |
Namun, saya mengalah. Mungkin isteri saya benar. Toh nantinya mesin cuci itu akan dipakai bertahun-tahun, Jangan sampai, cacat itu akan menjadi initial cracking (cie.. sisa ilmu mechanical engineering masih tersisa di otak). Karena kerja mesin cuci itu akan cukup berat di waktu-waktu mendatang.
Sore itu juga, istri langsung menelpon ke bagian CS Electronic Solutions (ES) dan mengadukan kondisi barang yang diterima. Isteri saya minta diganti dengan unit yang baru.
Respons dari ES cukup bagus. Karena menjelang malam, kembali ada telpon yang masuk, sepertinya dari bagian gudang. Ia menjanjikan akan segera menjemput dan langsung mengirim barang pengganti secepatnya tanpa ada biaya tambahan.
Isteri juga menyampaikan jika mesin cuci itu sudah dipakai sekali untuk mencuci pakaian. Sang staf ES mengatakan tidak apa-apa, karena masih berada di dalam waktu 14 hari sejak waktu pembelian.
Saya sih masih panas dingin. Masak sih semudah itu? Karena khawatir saja, biasanya produsen kalau berurusan dengan konsumen suka bertele-tele dan mencari celah untuk menyalahkan konsumennya. Ataupun kalau diganti, bakal memakan waktu lama: untuk penjemputan barang reject, pemeriksaan hingga pengeluaran barang dari gudang.
Barang Pengganti Tiba
Namun untungnya, kekhawatiran saya tidak terjadi. Karena esoknya Rabu (5/10/2016), sekitar pukul 14.00 WIB, mobil dari ES sudah datang lagi ke rumah dengan membawa unit baru sebagai pengganti, Mereka hanya menanyakan mana bagian yang dianggap cacat dan langsung packing barang yang lama terus pergi. Soalnya masih banyak barang yang ada di bagian bak pickup, yang akan diantar sepertinya.Bukti pengiriman (Delivery Order) yang pertama |
Bukti pengiriman barang reject |
Unit baru mesin cuci Sharp pengganti |
Sangat cepat dan efisien.
Saya cukup salut. Mereka sepertinya tidak ingin mengambil resiko untuk berlama-lama menanggapi komplain dari konsumennya.
Dan seperti janji saya, maka saya pun menuliskan pengalaman ini sebagai apresiasi terhadap kecepatan kinerja dan respon yang diberikan. Terima Kasih Electronic Solutions atas layanan pengembalian barang Reject ini.
Saya kasih bintang lima! (*)