Keajaiban Rezeki : Antara Kotak Rezeki dan Rezeki Anak
 |
Dalam postingan sebelumnya, saya sudah menuliskan soal keadaan keuangan kami yang rada berantakan dan sangat jomplang antara pemasukan dan pengeluaran. Bagaimana tidak, dari total penerimaan tetap yang diterima setiap bulannya malah seringkali nombok. Masih butuh uang 2 jutaan lagi untuk menutupi 100% kebutuhan pengeluaran setiap bulannya.
Jika demikian, bagaimana kami bisa melewati hari-hari, bulan demi bulan dan tertutupi semua 'kebutuhan pokok' itu?
Kabar baiknya, adaa ajaa.. sumber pemasukan non-tetap yang masuk setiap bulannya. Dari sumber yang berbeda-beda dan jumlah yang berbeda-beda.
Yang pertama soal Kotak Rezeki. Seperti yang pernah dituliskan di sini.
Ya, meski penghasilan saya 'cuma' Rp 4,9 juta sedangkan pengeluaran hampir Rp 7 juta, ada ajaa.. sumber-sumber pemasukan yang tiba-tiba.
Semisal, Nayla lagi butuh kiriman buat beli mukena yang hilang di Asrama Pondok dan minta pelunasan SPP bulan depan agar bisa ikut ujian, ndilala ada orderan layout buku Menu Sarapan dari owner Kopi Darat dan order pembuatan logo sekolah/yayasan . Masuk pula order dari kawan yang meminta dibuatkan ilustrasi pekerjaan untuk kantornya.
Maka tertutupilah kebutuhan sekolah Ananda Nayla, untuk bulan ini dan bulan depan.
Lalu, bulan ini September 2021 (dibayar tgl 27 Agustus) saat gaji di kantor cuma bisa bawa pulang Rp 800 ribu setelah dipotong sana-sini oleh bank dan hutang kasbon, saya menang lomba desain baliho kantor! Berupa uang tunai dan kado lainnya.
 |
| Pak Direktur Rangga Wiyantoro menyerahkan hadiah |
Alhamdulillah, masih bisa 'bertahan' selama beberapa belas hari sebelum gajian kedua tertunaikan per tanggal sepuluh bulan depannya.
Dan begitulah seterusnya..
Entah itu keajaiban rezeki, kotak rezeki atau seperti orang bilang kebanyakan : rezeki anak.
Tapi satu hal. Aku melihat munculnya rezeki ini, bukanlah setiap 30 hari. Tapi sepertinya 40 hari. Entah benar atau nggak, saya belum mengujinya secara pasti.
Soalnya, setiap akan menerima, kondisi keuangan sedang ketar-ketir dan perut ini sudah gemetar halus. Nggak sempat pikir panjang lagi..
Nah, demikian cerita saya soal keuangan keluarga dan keajaiban rezeki ini.
Tabik!
